“I
Got Caught by Saxophone”
Itulah
penuturan Dennis dalam wawancara dengan Majalah Her World Indonesia pada Januari 2012. Disini Dennis menceritakan
perjalanannya dalam dunia musik.
Kira-kira empat tahun
lalu, Dennis menghadiri sebuah festival
jazz di Jakarta. Pada saat
itu ada banyak musisi yang tampil dan alat musik yang dimainkan. Namun dari
sekian banyak bunyi-bunyian yang diperdengarkan, telinga dan pikirannya
tiba-tiba terfokus pada satu alat musik tiup, saksofon. “Secara khusus
saya tertarik pada alto saksofon. Menurut saya, dia bahkan bisa menjadi leader dalam sebuah band,” ujarnya.
Sejak masih balita, ketertarikannya
pada dunia musik memang sudah terlihat. Di umur 3,5 tahun, dia telah
diperkenalkan pada piano. Dennis bertahan mempelajari alat musik ini hingga
umurnya tujuh tahun, karena kemudian ia mulai terpikat pada biola. Ternyata
cukup lama ia mencurahkan perhatiannya pada biola, karena keputusannya untuk
menekuni saksofon baru muncul tujuh tahun kemudian atau ketika usianya
menginjak 14 tahun.
Darah musisi yang
mengalir dalam dirinya ternyata dimulai dari sang kakek. “Kalau orangtua saya sih bukan pemusik, tapi mama bisa
memainkan piano. Dulu, ia pernah dilarang untuk berkarir di bidang musik karena
kakek nenek saya beranggapan bahwa hidup akan susah jika kita hanya
menggantungkan diri pada musik,” ucapnya.
Lain dulu lain sekarang.
Dennis harus bersyukur karena mamanya tak lagi berpendapat sama dengan kakek
neneknya. Kecintaannya pada saksofon sangat didukung oleh orangtua. Mamanya
bahkan sering mengajak Dennis kecil ke pertunjukan-pertunjukan musik di
Jakarta, misalnya yang digelar secara rutin di Erasmus Huis ataupun Gedung
Kesenian Jakarta.
Sampai saat ini, dukungan
keluarganya telah membuahkan hasil, karena permainan saksofon murid dari musisi
lawas Benny Likumahuwa ini sudah diakui di Indonesia dan Negara-negara
tetangga. Ia pernah diikutsertakan dalam orkestra pimpinan Erwin Gutawa,
sering diundang untuk bermain di sejumlah festival jazztanah air, dan baru-baru ini dipercaya untuk membuka konser Kenny G di Jakarta. Di
Taiwan, ia pernah bermain di Taichung Jazz Festival, ia juga bermusik di
Bangkok Jazz Festival. (sumber: Majalah Her World)
No comments:
Post a Comment